Categories: travel

Seharian di kawasan Kota Tua: destinasi dan rincian biayanya

Seharian di kawasan Kota Tua: destinasi dan rincian biayanya

Kota Tua Jakarta merupakan salah satu destinasi wisata yang sangat populer di ibu kota Indonesia. Kawasan ini merupakan tempat yang penuh dengan sejarah dan keindahan arsitektur kolonial Belanda. Menghabiskan sehari di kawasan Kota Tua akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para pengunjung.

Destinasi utama yang wajib dikunjungi di Kota Tua adalah Museum Fatahillah. Museum ini dulunya merupakan Balai Kota Batavia pada masa penjajahan Belanda. Di dalam museum ini terdapat berbagai koleksi artefak sejarah yang sangat berharga, seperti pakaian tradisional, senjata, dan lukisan. Biaya masuk ke Museum Fatahillah adalah sekitar Rp 5.000 untuk warga lokal dan Rp 10.000 untuk wisatawan asing.

Selain Museum Fatahillah, pengunjung juga dapat mengunjungi Museum Bank Indonesia yang berada di kawasan Kota Tua. Museum ini menyimpan berbagai koleksi tentang sejarah perbankan di Indonesia. Biaya masuk ke Museum Bank Indonesia adalah sekitar Rp 10.000 untuk warga lokal dan Rp 20.000 untuk wisatawan asing.

Setelah mengunjungi museum-museum, pengunjung dapat menikmati keindahan arsitektur bangunan-bangunan tua di sekitar Kota Tua. Beberapa bangunan yang wajib dikunjungi adalah Gedung Kesenian Jakarta, Museum Wayang, dan Gereja Katedral. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati kuliner khas Betawi di sekitar kawasan Kota Tua dengan harga yang terjangkau.

Untuk transportasi ke kawasan Kota Tua, pengunjung dapat menggunakan angkutan umum seperti TransJakarta atau KRL Commuter Line. Biaya transportasi tersebut cukup terjangkau, sekitar Rp 5.000-10.000 per orang, tergantung dari jarak tempuh dan moda transportasi yang dipilih.

Jadi, jika Anda ingin menghabiskan sehari di kawasan Kota Tua Jakarta, jangan lupa untuk mengunjungi destinasi wisata yang menarik dan menikmati keindahan sejarah yang dimiliki oleh kawasan ini. Dengan biaya yang terjangkau, Anda dapat menikmati pengalaman berwisata yang berbeda dan berharga di tengah hiruk pikuk ibu kota Indonesia.

Article info